Parfum Oullu

 

Parfum atau wewangian adalah barang wajib yang nggak pernah ketinggalan di tas atau pouch make up perempuan.

Tidak hanya perempuan, laki-laki pun banyak yang tidak bisa pergi keluar rumah tanpa parfum.

Kok bisa ya?

Ya, tentu bisa. Mana ada orang yang suka dengan bau tidak sedap?

Bahkan, meskipun kamu rupawan, kalau bau kamu nggak sedap, orang lain pasti enggan dekat-dekat.

Sedangkan, orang yang berpenampilan biasa tapi aromanya wangi, pasti lebih menarik dan disukai banyak orang.

Nggak jarang juga, seseorang suka dengan orang tertentu karena parfumnya, lho.


Nah, berbicara soal parfum, ada banyak hal kompleks di balik waginya sebuah parfum.

Kalau kamu suka parfum, atau mulai tertarik dengan dunia wewangian, kamu wajib tahu kalau aroma parfum itu kompleks.

Secara umum, ada tiga notes yang membentuk aroma pada sebotol parfum. Ada top, middle, dan base notes.


Apa sih, bedanya? 



Top Notes

Sesuai namanya, top notes adalah aroma puncak. Aroma yang kali pertama kamu cium setelah semprot parfum.

Biasanya, top notes didominasi aroma dari aroma yang memiliki kesan unik dan fresh. Perfumery umumnya menggunakan beberapa notes dari buah-buahan, sitrus, dan herbs

Sebagai puncak aroma, top notes bersifat mass pleasing. Maksudnya, aroma yang kemungkinan besar akan disukai banyak orang. Aroma yang familiar, namun unik dan menonjol.


Middle Notes


Setelah top notes, terbitlah aroma middle notes!

Biasanya, middle notes baru tercium setelah 15-30 menit atau satu jam kemudian. Di titik middle notes inilah, karakter parfum bisa tercium. 

Vibes atau suasana parfum yang tercium pada middle notes biasanya sudah tercium mulai dari top notes. Nah, middle notes akan menguatkan top notes

Bisa dibilang, top notes adalah pengantar middle notes. Karena itu aroma middle notes biasanya tidak jauh berbeda karakternya dengan jenis aroma pada top notes.

Misalnya parfum jenis cologne dari Jo Malone varian English Pear & Freesia. 

Pada top notesnya, tercium aroma buah pir dan melon. Keduanya memiliki karakter yang segar dan sedikit manis. 

Kemudian, pada middle notesnya ada freesia dan rose. Keduanya adalah jenis bunga yang aromanya khas namun sama-sama bisa menguarkan rasa segar. 

Karena sudah diantar oleh aroma pear dan melon, maka vibes kesegaran dari parfum tersebut semakin kuat dan unik ketika sampai pada aroma middle notes.

Middle notes disebut juga heart notes. Hal ini karena middle notes dianggap sebagai heart atau jantung dari sebuah parfum. 

Seperti yang sudah dijelaskan, middle notes adalah aroma dominan. Karenanya biasanya ia tersusun dari aroma  yang cenderung lebih kompleks, bisa dua hingga tiga notes.

Aroma middle notes ini juga lebih tahan lama daripada top notes, antara 30-60 menit bahkan lebih dari satu jam. 


Base Notes

Sebagai penutup, base notes adalah aroma paling dasar yang paling tahan lama wanginya. 

Jika parfum tersebut berjenis EDP atau Eau de Parfum, maka base notesnya bisa bertahan hingga enam jam atau lebih. 

Bergantung pada banyaknya kadar essential oil yang ada pada parfum tersebut.

Sifat base notes biasanya lebih kuat daripada top dan middle notes.

Dari aroma base notes inilah para pecinta parfum bisa menilai sebuah parfum memiliki karakter yang powdery, woody, musky, dan sebagainya. 

Ada beberapa notes yang sering digunakan perfumery untuk menyusun komposisi base notes. Di antaranya ialah amber, patchouli, sandalwood, musk, dan vanilla

Uniknya, aroma-aroma yang ada di base notes juga bisa digunakan pada middle notes. Sehingga, pada akhirnya, base notes akan lebih menonjolkan karakter parfum sejak dari middle notesnya.

 

Gimana? Udah paham, perfume lovers?

 

Ini baru sebagian kecil wawasan wajib di dunia parfum. Masih ada banyak sekali serba-serbi parfum yang wajib kalian tahu.

 

Yuk, comment di kolom komentar, topik parfum apa yang ingin kalian tahu. Nanti kita bahas bareng, ya! ^^