Sebagai pecinta parfum, saya selalu berpikir positif saat membeli parfum. Kadang, karena saking positifnya, saya sering kalap membeli parfum yang belum pernah saya coba sebelumnya. Apalagi jika itu produk lokal yang affordable harganya. 

Kamu gitu juga, nggak

Ini kebiasaan buruk buat dompet, tapi bagus buat local brand, sih. Hehe ~

Tapi, meski kalap dengan pikiran yang positif, saya tetap menilai parfum tersebut secara objektif. 

Ada tiga faktor utama yang membuat saya jatuh cinta dengan sebuah parfum. Pertama, notes-nya. Saya rasa hampir semua perfume lovers setuju dengan ini. Iya, yang dimaksud dengan notes adalah wanginya. 

Sekali semprot saja kita bisa tahu apa parfum itu cocok atau tidak dengan selera kita. Tentu, kalau untuk urusan review, harus lebih dari sekali, ya. Ini untuk merasakan transisi aroma dari top, middle, dan base notes parfum, sekaligus untuk menguji SPL-nya. 

Nah, SPL ini adalah faktor kedua yang menurut saya bisa jadi lebih kuat dari faktor pertama. 

Penyebaran, proyeksi, dan ketahanan aroma biasanya berbeda bergantung notes dan jenis parfum. Misalnya, jika itu parfum tipe fresh, meski tipe extrait de perfume, biasanya cenderung mudah menguap, jadi longetivity-nya sama seperti tipe EDP pada parfum tipe floral/gourmand. Contohnya Layr Slow Dance

Namun, perlu digarisbawahi, SPL sebuah parfum itu tidak sama di semua orang, ya. Bergantung kulit dan hidung masing-masing. 

Orang dengan tipe kulit kering, bisa jadi merasa performa EDP sama dengan EDT karena cairan parfum lebih cepat menguap di kulitnya. Sedangkan, orang dengan hidung sensitif, bisa merasakan SPL parfum lebih baik daripada orang dengan hidung normal. 

Faktor ketiga adalah visual dan kualitas botol parfum.  

Notes-nya sudah sesuai selera, visual botolnya cantik, tapi kualitas cap atau tutupnya ringkih, sprayer-nya tidak menyebar, dan sulit ditekan, maka hal ini akan membuat rasa suka pada parfum jadi berkurang. 

Meski sebenarnya bisa saja kita pindahkan cairan parfumnya ke botol lain. Tapi, siapa yang mau repot tanpa mengeluh dulu? Saya, sih, pasti komplain dulu ke brand-nya. 

Back to review, sejak awal 2024, ada beberapa parfum yang sudah masuk ke daftar favorit saya. Tapi, baru ada satu parfum yang membuat saya auto nyeletuk "Ooooh, i love this! Aku suka banget wanginya!" di semprotan pertama. 

Perkenalkan, namanya "After Shower" dari deLunar.

Yuk, kita bahas lebih dalam.  


Box and Bottle

Jujur, ini adalah parfum lokal di masa ini, dengan box yang sangat sederhana. Jarang, lho, yang sesederhana ini box-nya.

Sebenarnya tidak masalah, tapi cukup disayangkan, karena informasi soal parfumnya sangat sedikit. Hanya ada tulisan brand, varian dan size parfum di bagian depan. Di belakangnya juga hanya ada tulisan produsen, distributor dan nomor BPOM. 

Tidak ada detail notes parfum, definisi aroma, cara pemakaian, ingredients, atau informasi lainnya yang bisa membantu customer saat membeli. Jadi, jika kamu mau tahu informasi lebih banyak soal parfum ini, kamu harus mampir ke e-commerce atau social media mereka dulu. Di sana kamu bisa menemukan informasi yang lebih detail dan jelas. Kamu juga bisa bertanya langsung melalui direct message (DM) jika ada pertanyaan seputar parfum deLunar. 

Apakah ini strategi deLunar agar customer bisa mendekati mereka lebih dulu? Kalau iya, mereka berhasil dengan sukses, sih

Tapi, menurut saya, customer juga akan lebih senang jika mereka bisa mendapatkan informasi dasar seperti notes parfum, definisi aroma, dan ingredients, tanpa harus bertanya dulu. 

Di sisi lain, desain botol parfum deLunar After Shower cukup bagus, lho. Warna botolnya beige dengan cap senada, dan bentuknya persegi panjang dengan lekukan di setiap sudutnya. Kualitas botol kacanya cukup tebal dan sprayer-nya juga berfungsi dengan baik. 

Sederhana tapi elegan, ya? Saya, sih, suka.

Mau lihat deLunar After Shower secara langsung? Klik di sini, ya!

 

Detail Notes


Box dan botolnya memang sederhana, tapi wanginya tidak. Saya sendiri agak kaget ketika kali pertama semprot After Shower. Parfum dengan wangi seperti ini cukup familiar tapi jika diperhatikan dengan lebih dalam, terasa lebih kompleks. 

Beberapa orang yang sudah mencoba deLunar After Shower menyamakan aromanya dengan Baccarat Rouge 540 dari Maison Francis Kurkdjian. 

Saya belum punya Baccarat Rouge 540, tapi bagi pecinta parfum, siapa yang tidak tahu aroma Baccarat Rouge 540? 

Parfum yang sangat viral tahun lalu ini sudah banyak dupe-nya di lingkup parfum lokal. Mulai dari dupe EDT, EDP, sampai oil perfume juga ada. Saya juga suka dengan aromanya, dan pernah membeli parfum lokal yang secara terang-terangan memberi label "Inspired by Baccarat Rouge 540" di botolnya. 

Lalu, apakah deLunar After Shower ini sama dengan Baccarat Rouge 540 sampai bisa dibilang dupe-nya?

Kalau berdasarkan hidung saya, keduanya tidak sama. Tapi, saya paham mengapa ada orang yang menyamakan After Shower dengan Baccarat Rouge 540. Meski tidak sama, keduanya memiliki vibes yang agak mirip karena menggunakan beberapa notes yang sama.

Notes After Shower secara detail adalah:

Top notes: Slight pear, Melon, Jasmine, Saffron

Middle notes: Freesia, Rose, Amberwood, Ambergris

Base notes:  Musk, Patchouli, Cedarwood

 

Sedangkan untuk Baccarat Rouge 540 memiliki notes:

Top notes: Saffron, Jasmine

Middle notes: Amberwood, Ambergris

Base notes:  Fir Resin, Cedar

 

Lihat persamaannya, kan? Keduanya sama-sama menggunakan jasmine dan saffron pada top notes, ambergris dan amberwood pada middle notes, dan cedar pada base notes

Tapi, keduanya menghasilkan aroma yang tidak sama. After Shower memiliki aroma yang floral tapi manis segar dengan sedikit aroma musky di akhir. Woody-nya sama sekali tidak tercium di hidung saya. Sedangkan, Baccarat Rouge 540 aromanya dominan floral dengan woody yang pekat. 

Jika didefinisikan secara sederhana, After Shower itu wanginya nyonya muda yang baru mandi di pagi hari. Ia ceria, manis, tapi elegan. Sedangkan, Baccarat Rouge 540 itu wanginya nyonya besar yang sedang menghadiri gala dinner. Ia elegan, komunikatif, dan berwibawa. Bisa bayangin, ya?

Di lain sisi, ada hal terkait notes yang lebih menarik.

Dulu, saking viralnya Baccarat Rouge 540, banyak orang yang menggunakan parfum dengan aroma yang sama pada setiap kesempatan, termasuk ketika berolahraga. Padahal, tidak semua parfum memiliki notes yang bisa berbaur dengan baik saat kulit berkeringat. 

Tapi, kalau After Shower, kebalikannya. Karena ada notes buah dan bunga, After Shower bisa digunakan di setiap kesempatan. Ketika menyatu dengan keringat, aromanya pun tidak aneh sama sekali. Justru bisa menyamarkan aroma saffron dan menonjolkan aroma slight pear, jasmine dan freesia

Jadi, Baccarat Rouge 540 atau After Shower? 

Saya, sih, After Shower, ya. ^^

 

Apa itu SPL? Yuk, cari tahu di sini!


Rating

Seperti yang sering saya sebutkan, parfum itu soal selera. Cocok di saya, bukan berarti pasti cocok juga di hidung orang lain. 

Tapi, menurut saya, After Shower ini mass-pleasing wanginya. Dari 10 orang, mungkin hanya 1-3 orang yang tidak suka. Karena setelah saya coba semprotkan pada beberapa orang terdekat, rata-rata dari mereka juga suka dengan aroma After Shower. 

Jadi, berapa nilainya?

Kalau melihat dari tiga faktor penentu yang saya sebutkan di awal, After Shower mendapat 4/5 bintang, sih. Tapi, kalau mengabaikan detail box yang sangat minim informasi, saya memberikan nilai 4,5/5 bintang.

Mengapa hanya naik 0,5?

Kesempurnaan itu hanya milik Tuhan. Dan, tidak mudah memberi nilai sempurna pada sesuatu yang memiliki kekurangan.

Well, kekurangan After Shower yang saya maksud adalah soal harga yang kurang sebanding dengan tampilan yang diberikan. 

Harga Rp185.000,- untuk sebotol After Shower dengan size 50ml, box yang terlalu sederhana dan botol yang juga sederhana (meski elegan dan saya cukup suka), menurut saya agak mahal. Beda lagi jika deLunar bersedia menurunkan harga pada waktu-waktu tertentu atau memberikan gift yang sesuai dengan harganya.

Namun, jika mengabaikan box dan harga, hanya melihat dari sisi wanginya saja, saya dengan senang hati memberi nilai 5/5 bintang.

Iya, sesuka itu saya pada wangi After Shower. Wanginya floral, sweet yet fresh, dan SPL-nya bisa 6-8 jam (outdoor) dan 8-12 jam (indoor).

Sekali lagi, cocok tidaknya parfum itu selera. Tapi, kalau kamu suka parfum dengan tipe wangi bunga yang manis dan segar, nggak masalah dengan box dan desain botol yang sederhana, dan tidak terlalu peduli dengan harganya, just go and buy After Shower dari deLunar, deh

Penasaran dengan wanginya After Shower? Langsung beli di sini, yuk!


Next, mau review parfum apa? Ada rekomendasi? Share di kolom komentar, ya.


See you! ^^